Kamis, 22 Oktober 2020

Gambar Perspektif

 Dalam gambar perspektif membutuhkan penggabungan antara seni dan ilmu, sehingga dalam menggambar sebuah objek. pada bidang datar, akan nampak asli dan reatitis dengan pandangan mata dari suatu jarak tertentu yang terlihat.

Teknik gambar perspektif terbuat karena keterbatasan jarak pandang mata manusia dalam melihat objek, semakin mata melihat sebuah benda yang jauh.

Maka akan semakin kecil penampakan yang terlihat dan hilang, tidak nampak dari pandangan jarak tertentu. Sebaliknya, semakin dekat jarak mata kita terhadap suatu benda, maka akan semakin terlihat besar.

Keterbatasan jarak pandang mata manusia, akan menimbulkan sebuah titik hilang pada sebuah objek pandangan yang horizontal. Sebagai contoh, ketika kamu berada di pantai, pada saat memandang laut lepas akan dapat melihat petemuan antara langit dengan laut.

Disitulah letak keterbatasan pandangan mata manusia, maka dari itu dibuat, dengan media alat bantu berupa teleskop, teropong bintang atau binocular. Sehingga timbulah pemikiran manusia dalam menggambarkan alam atau benda, maka lahirlah teknik gambar perspektif.

1. Gambar Perspektif 1 Titik Hilang

Gambar Perspektif
Perspektif 1 Titik Hilang source: youtube.com

Gambar perspektif 1 titik hilang atau bisa disebut dengan one point perspective, sering digunakan sebagai penggambaran pada sebuah objek suatu benda. Dimana letak benda tersebut terlihat dekat dengan jangkauan mata.

Karena letak benda yang terlihat dekat mata, otomatis pandangan mata terhadap benda tersebut, juga akan menjadi sempit. Sehingga garis antara batas pengelihatan akan terfokus terhadap satu titik saja, dan titik yang lain akan terlihat buram dan tidak nampak.

Teknik gambar seperti ini juga sering dikenal sebagai pararel pespektif karena, ada banyak garis bantu yang memiliki kesamaan sejajar, baik itu pada daerah Horizon maupun garis vertical. Kelebihan dari teknik yang satu ini, sangat cocok untuk rancangan bangun interior, berikut ini contoh gambar perspektif satu titik hilang.

2. Gambar Perspektif 2 Titik Hilang

Gambar Perspektif
Perspektif 2 Titik Hilang source: youtube.com

Gambar perspektif 2 titik hilang atau two point perspektif, biasanya dalam penggambaran digunakan dalam pengambilan suatu sudut pandang terhadap bangunan, ruangan dan juga sebuah interor bangunan. Dengan menggunakan dua titik hilang, dengan jarak letak saling berjauhan sebelah kanan dan kiri, untuk penggunaan perspektif 3 titik hilang.

Lebih sering untuk digunakan, karena hasil gambar yang dibuat sederhana dan lebih mudah. Karena dalam pembuatan memiliki bentuk yang statis bukan seimetris, oleh karena itu lebih nyaman untuk di gambar, pada dasarnya penggunaan perspektif 3 titik hilang.

Teknik gambar perspektif 2 titik hilang biasa dipakai dalam dunia arsitektur, dalam penggambaran sebuah bentuk luar eksterius bangunan. Teknik yang satu ini sangat familiar digunakan, karena pada pembuatan gambar yang dihasilkan memiliki hasil yang dinamis dan simetris, berikut ini contoh gambar perspektif dua titik hilang.

3. Gambar Perspektif 3 Titik Hilang

gambar perspektif
Perspektif 3 Titik Hilang source: painterst.com

Gambar perspektif 3 titik hilang atau three point perspektif merupakan perspektif tiga titik hilang dalam penggunaan pada tiga titik untuk membuat sebuah garis antara pembatas suatu objek. Penggunaan pada teknik ini sering digunakan dalam menggambar sebuah bangunan.

Serta dalam pembuatan perspektif 3 titik hilang, nampak ketika mata melihat seolah-olah meliah suatu objek yang berada. Pada suatu ketinggian atau titik rendah bangunan tersebut, yang terlihat pada sebuah objek yang dibuat dalam media dua dimensi.

Teknik ini sering digunakan dalam mengekspos sebuah gambaran objek nyata, terutama gedung yang harus mengandalkan garis dalam membentuk objek terlebih dahulu dalam, proses penggambarann

Sumber: RomaDecade.org

GERBANG LOGIKA

 PENGERTIAN GERBANG LOGIKA (LOGIC GATES)

 Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.

Pengertian Gerbang Logika (Logic Gates) berdasarkan wikipedia :

"Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika terutama diimplementasikan secara elektronis menggunakan diode atau transistor, akan tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay), cairan, optik dan bahkan mekanik."

2. JENIS-JENIS GERBANG LOGIKA (LOGIC GATES)

  7 jenis gerbang logika :

  1. Gerbang AND : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
  2. Gerbang OR  : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
  3. Gerbang NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya.
  4. Gerbang NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 0, maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
  5. Gerbang NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
  6. Gerbang XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 0.
  7. Gerbang XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 1. 

Terima Kasih

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Gerbang_logika

Kamis, 15 Oktober 2020

Gambar bentuk dan Perspektif

 

  • PERSPEKTIF

Perspektif atau sudut pandang adalah teknik atau metode untuk menggambar objek-objek berupa benda, ruang (interior), dan lingkungan (eksterior) yang ukurannya lebih besar dari manusia.

Teknik ini ada karena keterbatasan jarak pandang mata kita dalam melihat objek. Semakin jauh jarak mata dengan benda, semakin kecil penampakannya dan bahkan akan hilang dari pandangan jarak tertentu. Sebaliknya, semakin dekat jarak pandang mata kita, benda tersebut akan semakin terlihat besar. Dua hal yang harus dijadikan patokan dalam teknik menggambarperspektif sebagai berikut.

  • Titik hilang yaitu titik terjauh dari jangkauan. Jarak pandang mata dan titik hilang selalu terletak di dalam garis horizon.
  • Garis horizon yaitu garis khayal mata (tidak nyata). Di mana kita berada, di situlah garis horizon berada.

A. Perspektif Satu Titik Hilang 
Pada dasarnya, perspektif satu titik hilang, dua titik hilang, dan tiga titik hilang bisa dibagi lagi menjadi berbagai sudut pandang berdasarkan posisi mata kita berada. Lebih sederhanya, sudut pandang bisa dibagi 3 macam sudut pandang, yaitu sudut pandang mata burung, sudut pandang normal, dan sudut pandang mata kucing.
a. Sudut Pandang Mata Burung
Pada sudut pandang mata burung ini, mata kita seolah-olah berada diatas dan melihat objek yang berada di bawah. Jadi, letak garis horiszon berada di atas bidang gambar. Sementara itu, letak letak titik hilang berada pada garis tersebut, bisa dibagian kiri, tengah, atau sebelah kanan. Bahkan bisa juga diletakkan di luar bidang gambar. Setiap objek yang digambar, garisnya bersumber dari titik hilang.

Contoh gambar sederhana

Contoh gambar benda

Tahapan dalam menggambar :

  • Buatlah garis horizon di bagian atas bidang gambar.
  • Letakkan titik hilang di dalam garis horizon. Letak garis titik hilang bisa di manapun, di pinggir/ di tengah bidang gambar.
  • Buatlah garis batas ruangan/ dinding dengan patokan garis berasal dari titik hilang tersebut.
  • Gambarlah beberapa bangun dasar yang juga berpatokan pada garis dari titik hilang tersebut. Menggambarnya harus dengan perencanaan. Karena abngun dasar ini dijadikan gambar objek benda.
  • Gambarlah seluruh detail benda dengan patokan komposisi pada bangun dasar.
  • Gambarlah seluruh detail benda dengan patokan komposisi pada bangun dasar.
  • Arsirlah seperlunya untuk memberikan kesan tiga dimensi, volume, dan karakter benda.

b. Sudut Pandang Normal
Pada sudut pandang normal, diri kita seolah-olah berdiri normal memandang lurus kedepan. Dengan demikian, bagian atas dan bagian bawah terlihat lebih seimbang. Letak garis horizon tepat di tengah-tengah bidang gambar dan titik hilang bisa diletakkan di mana saja pada garis tersebut. Semua objek yang digambar garisnya berasal dari titik hilang.
– Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda

c. Sudut Pandang Mata Kucing
Pada sudut pandang mata kucing, seolah-olah kita berada di posisi tiarap dan melihat ke depan,sehingga objek bagian atas akan lebih dominan. Letak garis horizon di bagian bawah bidang gambar dan letak titik hilang pada garis horizon. Titik hilang ini dijadikan pusat untuk menarik garis dalam menggambarkan setiap objek benda.
– Contoh bangun sederhana

Contoh gambar benda


B. Perspektif Dua Titik Hilang

Secara teknis, perspektif dengan 2 titik lenyap hampir sama dengan teknik perspektif 1 titik lenyap. Pada teknik perspektif 2 titik hilang, pada garis horizon terdapat 2 titik fokus. Persimpangan garis yang berasal dari 2 titik hilang ini akan membentuk sebuah sudut. Biasanya, jika jarak antara 2 titik hilang ini terlalu dekat, penampakan objek gambar benda mengalami distorsi.

Tahapan untuk menggambar teknik perspektif 2 titik hilang juga hampir sama dengan teknik perspektif 1 titik hilang, yaitu sebagai berikut :

  • Buatlah garis horizon. Jika memakai sudut pandang mata burung, garis horizon berada di atas bidang gambar. Jika memakai sudut pandang normal, garis horizon berada di tengah-tengah bidang gambar. Jika memakai sudut pandang mata kucing, garis horizon berada dibagian bawah garis horizon.
  • Letakkan 2 titik, masing-masing di bagian ujung kiri dan kanan bidang gambar.
  • Jika menggambar ruangan, buatlah batas ruangan itu dengan menarik garis dari kedua titik tersebut.
  • Gambarlah beberapa bangun dasar dengan patokan dari kedua titik hilangnya. Bangun dasar tersebut diletakkan dan dikomposisikan sesuai dengan perencanaan gambar yang dibuat.
  • Gambarlah seluruh detail benda dengan berpatokan pada bangun dasar yang sudah dibuat. Perhatikan proporsi dan perbandingan antara benda yang satu dan benda yang lainnya.
  • Arsirlah seperlunya untuk memberikan kesan tiga dimensi, volume, dan karakter benda.

a. Sudut Pandang Mata Burung
Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda

b. Sudut Pandang Normal
Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda

c. Sudut Pandang Mata Kucing
Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda

 
C. Perspektif Tiga Titik Hilang

Perspektif dengan tiga titik hilang biasanya hanya bisa dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang sangat luas, besar, tinggi, dan secara visual mengalami distorsi yang sangat ekstrem. Biasanya teknik ini dipakai untuk menggambar outdoor dan sudut pandang dari udara, meskipun bisa juga dipakai untuk sudut pandang dari bawah atau sudut pandang mata kucing. Agar tidak mengalami distorsi yang berlebihan, sebaiknya titik hilang diletakkan jauh diluar bidang gambar.
a. Sudut Pandang Mata Burung atau Penglihatan dari Atas
Contoh gambar sederhana

Contoh gambar perspektif tiga titik hilang dengan sudut pandang dari udara

b. Sudut Pandang Mata Kucing
Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar perspektif tiga titik hilang dengan sudut pandang dari bawah/ mata kucing


Selasa, 13 Oktober 2020

SHUTTER SPEED

 Shutter speed atau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi kecepatan rana, merupakan salah satu elemen pembentuk segitiga eksposure, Shutter speed merujuk kepada berapa lama shutter kamera terbuka, dan mengijinkan cahaya mengenai sensor.

Mengenal Shutter Speed dan Fungsinya

Jadi semakin cepat shutter speed yang anda pilih, maka semakin cepat dan semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor kamera, hal itu yang menyebabkan di ruangan yang gelap dan anda menggunakan shutter speed cepat, bisa menyebabkan hasil foto menjadi gelap atau under eksposure.

Hal sebaliknya berlaku ketika anda menggunakan shutter speed lambat atau slow speed, maka cahaya yang mengenai sensor akan semakin banyak, karena shutter terbuka dalam waktu yang lebih lama.

pantai slow speed

Contoh foto pantai dengan shutter speed lambat

Shutter speed yang lambat akan menyebabkan foto yang dihasilkan lebih terang (jika terlalu lama bisa over eksposure), namun dampak yang paling signifikan biasanya dari shutter speed yang dipilih terlalu lama adalah foto yang kita ambil sangat rentan blur karena getaran tangan kita.

Mengapa seperti itu? Karena sehebat apapun anda, takkan bisa memegang kamera tanpa bergetar atau bergoyang, yah kecuali tangan anda memang sudah tak bisa digerak-gerakkan. ðŸ˜€

Berdasarkan fakta itu maka lahirlah teori mengenai shutter speed yang ideal agar saat kita mengambil foto menggunakan tangan (bahasa kerennya handheld) foto tersebut tetap tajam dan tidak blur.

Agar supaya foto tidak blur maka kita harus memperhitungkan shutter speed 1 per panjang focal lensa yang kita gunakan (1/focal length).

Jadi misalnya kita menggunakan lensa 50 mm, maka shutter speed yang ideal adalah 1/50s, tapi sayangnya rumus tersebut berlaku jika kita menggunakan kamera full frame, jika kita menggunakan kamera APSC yang terkena crop factor  maka nilai shutter speed tersebut berubah.

Baca Juga: Memahami Panjang Fokal Lensa Dan Crop Faktor

Untuk Nikon crop factor kamera APSCnya adalah 1.5x panjang focal lensa, sedangkan untuk APSC Canon nilai crop factornya adalah 1.6x panjang focal lensa. Jadi untuk lensa 50mm, shutter speed idealnya adalah 1.5 x 50 = 75mm
atau 1/75s. Jadi agar supaya saat kita memotret menggunakan tangan dan fotonya tidak blur kita harus menggunakan shutter speed minimal sebesar 1/75s.

Berikut manfaat saat kita menggunakan shutter speed baik dengan kecepatan tinggi (High Speed) dan kecepatan rendah (Slow Speed) :

Dengan kecepatan tinggi kita bisa membekukan gerakan, apa maksudnya membekukan gerakan? Ketika kita menentukan shutter speed yang tinggi, atau pada beberapa kasus shutter speed bisa sangat cepat, maka gerakan objek itu bisa seakan terhenti atau beku (motion freeze), contohnya ketika kita memotret orang berlari dengan kecepatan 1/1000s maka di foto yang kita hasilkan kita bisa melihat gerakan orang tersebut terhenti, atau seolah diam.

Foto di atas saya ambil dalam salah satu pertandingan voli, kita bisa melihat gerakan pemain voli tersebut tampak terhenti, atau beku.

Untuk bisa membekukan gerakan pemain tersebut saya membutuhkan shutter speed 1/250s, untuk pemotretan olahraga sebenarnya kecepatan tersebut masih bisa dibilang kurang, karena kalau kita amati baik-baik pada bagian bola volinya masih tampak blur atau kabur.

Namun setidaknya foto itu bisa menunjukan kepada kita bahwa dengan shutter speed yang cukup, kita mampu menangkap pergerakan objek yang kita foto.

Sebaliknya jika kita menggunakan shutter speed rendah, maka manfaatnya adalah kita bisa menghasilkan jejak cahaya atau light trails ketika kita memotret jalan raya atau lalulintas di malam hari.

Karena shutter membuka dalam waktu lama, cahaya lampu yang dihasilkan oleh kendaraan yang lewat akan membentuk garis cahaya.

Untuk bisa mendapatkan foto dengan garis cahaya seperti ini, saya menggunakan shutter speed lambat, bisa mencapai 10-15 detik, yang jika di kamera akan terlihat 15″, supaya bagian foto yang lainnya tetap tajam dan tidak blur, kita harus menggunakan tripod untuk menyangga kamera.

Jangan lupa juga untuk menggunakan timer atau kabel shutter release agar kamera tidak bergoyang saat kita menekan tombol shutter.

Demikian penjelasan sederhana tentang  shutter speed dan fungsi serta pengaruhnya. Baca juga pengertian eksposure agar lebih jelas kaitannya dengan shutter speed.