Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk bekerja, belajar, berpikir, dan, bersosialisasi? Sudahkah Anda menyisihkan waktu untuk melakukan hal yang Anda gemari sendirian? Sudahkah Anda memberi ruang untuk menikmati hidup dengan cara sendiri tanpa campur tangan orang lain?
Siklus kehidupan terutama bagi yang sudah bekerja memaksa Anda untuk bekerja, bersosialisasi, dan beristirahat. Siklus tersebut terulang setiap hari dan tanpa kita sadari tidak ada lagi waktu untuk melakukan hal benar-benar yang kita inginkan.
Terlebih lagi, waktu di luar jam kerja dan istirahat menyeret kita untuk tetap bersosialisasi. Jam makan siang, jam pulang kantor, bahkan liburan tetap digunakan untuk bersosialisasi. Parahnya, ketika jam istirahat kita yang sebenarnya terbatas, kita paksakan untuk tetap terjaga hanya untuk memenuhi ajakan bersosialisasi. Ketersedian waktu untuk sendiri semakin terkuras lagi oleh pengaruh media sosial yang membuat setiap manusia terhubung dengan sangat cepat.
Menyendiri Bukanlah Kesepian
Pernahkah Anda mencoba meluangkan waktu sejenak untuk melepaskan diri dari siklus kehidupan di atas? Menyendiri mungkin masih jadi stigma yang negatif di masyarakat. Masih banyak orang yang mengasumsikan keinginan untuk menyendiri berhubungan dengan perasaan sedih, kesepian, kepribadian introver, dan bahkan kecenderungan antisosial.
Keinginan untuk menyendiri sangatlah berbeda dengan perasaan kesepian. Perasaan kesepian merupakan emosi negatif seseorang berupa kekosongan yang dirasakan saat melakukan sesuatu. Kesepian bahkan memiliki ancaman buruk yang lebih besar bagi kesehatan dibandingkan obesitas. Kesepian memanglah perasaan yang tidak baik dan dapat menghampiri setiap orang. Namun, Anda tak perlu takut dan dapat mencoba untuk menghadapi kesepian.
Di sisi lain, keinginan untuk menyendiri atau yang sering dikenal dengan istilah “me time” adalah murni kesediaan seseorang untuk melakukan kegiatan yang disenanginya tanpa campur tangan orang lain. Keinginan untuk sendiri bahkan terkait inteligensi seseorang, ditemukan bahwa seseorang yang pandai cenderung lebih nyaman dan bahagia ketika menikmati waktunya sendiri.
Manfaat dalam Kesendirian
Tahukah Anda bahwa menikmati waktu sendiri memiliki dampak positif? Salah satunya adalah dapat meningkatkan kesehatan sosio-emosi dan kesejahteraan (well-being). Kreativitas kerja juga dapat ditingkatkan melalui tindakan untuk melakukan suatu pekerjaan sendiri. Di balik itu, tak selamanya kegiatan dilakukan sendiri dapat berdampak positif. Kegiatan yang dilakukan bersama juga tetap dibutuhkan untuk menyeimbangkan kehidupan Anda.
Apa saja yang dapat Anda rasakan ketika mencari kesendirian?
Kebebasan
Sejak zaman dahulu manusia telah mencari kebebasan dengan cara merdeka. Apa yang Anda rasakan ketika bebas dan merdeka? Perasaan bebas mengizinkan Anda untuk lepas dari kepenatan yang ada. Berilah kesempatan bagi diri Anda untuk bebas melakukan hal yang benar-benar diinginkan. Sediakanlah waktu untuk bebas melakukan kegiatan yang Anda gemari baik itu bermusik, berolahraga, travelling, dsb. Kebebasan tersebut membuat Anda nyaman untuk berekspresi dan menyalurkan hobi Anda.
Menyegarkan pikiran
Pikiran kita selama ini terlalu terpaku terhadap tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mementingkan kehidupan sosial di atas segalanya. Lama kelamaan, kita terbawa oleh kesibukkan yang terus memaksa otak kita berpikir tanpa henti. Cobalah beberapa saat untuk sejenak melupakan tugas dan segarkan beban otak Anda. Menyendiri juga dapat menjauhkan kita dari segala kecemasan dan kekhawatiran akan tuntutan pekerjaan yang menumpuk.
Refleksi diri
Waktu yang termakan oleh berbagai kesibukkan membuat kita melupakan perkembangan diri kita sendiri. Refleksi diri mengajak kita untuk menilai hal baik maupun buruk yang telah kita perbuat. Refleksi diri juga dibutuhkan untuk membantu kita membuat rencana hidup yang lebih baik ke depannya.
Berpikir lebih mendalam
Selain isi otak kita menjadi segar kembali, Anda dapat semakin fokus terhadap suatu hal. Dengan menyediakan waktu sendiri, kita berkesempatan untuk memikirkan sesuatu lebih mendalam. Fokuslah pada satu hal dan jangan biarkan diri Anda terdistraksi pada kepenatan yang terjadi di sekeliling. Ide-ide dan inovasi yang kreatif juga lebih mungkin muncul ketika kita benar-benar mendalami pemikiran kita.
Mempererat relasi
Selain berefleksi terhadap diri sendiri, kita dapat merefleksikan relasi dengan sesama. Sudahkah Anda memaknai apa hal yang penting dan spesial dalam relasi Anda dengan orang lain? Waktu untuk sendiri membuat kita semakin menghargai relasi yang terjalin dengan orang lain. Anda dapat menyadari seberapa penting dan bermakna relasi Anda dengan orang lain ketika Anda memutuskan untuk mengambil waktu sendiri sejenak.
Jadi, siapkah Anda untuk berhenti sejenak dari rutinitas dan menikmati kesendirian?
Rutinitas mungkin membelenggumu selama ini dan tidak mudah untuk begitu saja meninggalkannya. Hargailah waktu yang Anda miliki semaksimal mungkin. Setiap pengalaman kebersamaan maupun kesendirian yang Anda rasakan adalah proses mutlak dalam hidup. Yang terpenting, habiskan dan nikmati waktu yang Anda miliki menurut cara terbaik versi Anda sendiri.
Sumber: pijarpsikologi.org