Storyboard adalah papan cerita, bentuknya menyerupai komik, dimana ada gambar-gambar berurutan yang merangkai cerita, fungsinya untuk memvisualisasikan naskah / cerita. Selain memvisualisasikan cerita, storyboard juga berguna untuk memastikan sebuah film bisa diedit dan tidak kekurangan gambar.
Biar kalian punya bayangan tentang bentuk dan fungsi storyboard. Kamu bisa melihat contoh storyboard yang kami gunakan waktu bikin iklan CloseUp Totally Closer:
Menggunakan storyboard tentu akan memudahkan seorang sutradara dan memastikan keamanan sebuah project. Akan tetapi kelemahannya adalah tingkat eksplorasi cenderung rendah, karena hanya bekerja sesuai acuan saja. Sebaliknya tanpa storyboard, seorang sutradara dapat mengeksplorasi adegan dengan lebih berani dan beresiko.
Pembahasan di atas secara khusus membahas industri film, dalam dunia periklanan, kondisinya sedikit berbeda. Storyboard dalam dunia iklan adalah suatu kewajiban. Kenapa? Karena pihak pembuat keputusan bukanlah dari sutradara semata, melainkan ada banyak seperti: agensi iklan, manajer brand, general manajer, dst. Oleh karena itu, storyboard sudah lebih dulu dinilai, dibahas, dan disetujui oleh pihak-pihak tersebut.
Storyboard biasanya dibuat oleh storyboard artist, sebuah profesi yang memiliki ketrampilan untuk menuangkan visi sutradara dalam bentuk visual (ilustrasi). Biasanya sutradara akan membuat shot list alias daftar bidikan sesuai dengan kebutuhan visinya. Setelah itu, sutradara akan berkonsultasi dengan storyboard artist sebelum dituangkan menjadi papan cerita.
Jadi, apabila kamu mau menjadi storyboard artist, maka kamu dituntut untuk mempunyai ketrampilan ilustrasi yang baik. Aplikasi yang biasa digunakan untuk membuat storyboard adalah Adobe Illustrator atau aplikasi ilustrasi lainnya. Jadi, pastikan kamu juga bisa mengoperasikan aplikasi-aplikasi tersebut .
Hadir pak
BalasHapusSiap pak
BalasHapus