Selasa, 16 Februari 2021

Tata Cahaya Dalam Pengambilan Gambar

  Konsep tata cahaya

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting ketika mengambil gambar. Namun, cahaya yang terlalu banyak akan membuat obyek terlihat putih. Sebaliknya, kurang cahaya dapat membuat obyek tidak terlihat. Sebagian besar kamera foto saat ini telah dilengkapi pengaturan cahaya otomatis. Namun demikian, saat mengambil gambar diluar ruangan, sebaiknya posisi Anda membelakangi cahaya matahari.  Dalam kaitannya dengan masalah penataan cahaya, satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh fotografer adalah penempatan kamera harus sedemikian rupa sehingga kamera membelakangi pintu atau jendela, karena melalui pintu atau jendela tersebut cahaya masuk ke dalam ruangan.



Melalui penataan cahaya, dapat diciptakan suasana yang dapat menyentuh emosi penonton. Misalnya suasanya sedih, gembira, dan sakral. Demikian pula melalui penataan cahaya dapat memberikan kesan obyek sedang marah, sedih, atau berwibawa. Jadi, meskipun kini telah banyak kamera foto dengan sensitivitas tinggi, dimana dalam suatu ruangan yang cukup luas dapat mengambil gambar dengan sangat jelas, tidak berarti mampu menggeser peranan tata cahaya. Sebab, dengan pencahayaan terhadap suatu obyek akan dapat menciptakan gambar yang terang dan indah.


2.     Tujuan Tata Cahaya
Tujuan dari tata cahaya adalah untuk mendapatkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi fotografi. Tata cahaya/lampu yang menyinari semua obyek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara dan aktor untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua obyek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penikmat foto tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan.
Banyak sekali fungsi tata cahaya/lampu tetapi fungsi dasar tata cahaya/lampu ini ada 4, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir.
1) Penerangan
Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap obyek yang ada dilokasi. Istilah penerangan dalam tata cahaya bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi juga memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan.
 2) Dimensi
Tata cahaya dapat mencitrakan kedalaman sebuah obyek. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas obyek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua obyek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh kamera tampak sama. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi obyek akan muncul.
3) Pemilihan
Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan obyek dan area yang
hendak disinari. Pengaturan tata cahaya/lampu ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penikmat fotografi tetapi juga bagi obyek untuk menampilkan keindahan dalam suatu frame.
 4) Atmosfir
Fungsi tata cahaya yang paling menarik adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penikmat fotografi. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam karya fotografi. Sejak ditemukannya teknologi, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari.

3.     Prinsip tata cahaya
Proses pengambilan gambar fotografi, baik di dalam maupun luar ruangan sangat penting untuk mengatur pencahayaan sehingga subyek akan tampak dengan jelas. Jika pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, usahakan ruangan memiliki cukup banyak cahaya alami ataupun cahaya buatan. Dalam proses produksi fotografi, tata cahaya memegang peranan yang sangat penting, bahkan yang paling menentukan nilai atau kualitas materi fotografi yang ingin ditampilkan. Secara umum, dalam tata cahaya dikenal istilah three points lighting, merupakan formula dasar
pencahayaan dalam produksi fotografi. Three points lighting yaitu key light, fill light dan back light.

a. Keylight 
Key light adalah cahaya terkuat dan paling penting dari tiga cahaya yang
digunakan dalam teknik ini. Sumber cahaya ini ditempatkan di antara sisi
kamera dan subjek sedemikian rupa (biasanya membentuk sudut 45) sehingga satu sisi subyek akan terang, tetapi sisi lain agak gelap. 
Biasanya sinar yang digunakan pada keylight merupakan seberkas sinar dari hard light dan terfokus pada subyek. Banyaknya sumber cahaya untuk keylight, tergantung dari banyaknya sudut pengambilan gambar. Oleh karena itu, dalam produksi film, sumber cahaya ditempatkan di berbagai arah dengan berbagai intensitas.


b. Fill light
Fill light digunakan sebagai sumber cahaya sekunder untuk key light dan
ditempatkan di sisi berlawanan dari subyek (membentuk sudut -45). Sumber cahaya ini tidak seterang key light, karena hanya digunakan untuk mengisi bayangan yang dihasilkan key light. Fill light membantu mengurangi kontras yang dihasilkan oleh key light sehingga gambar lebih terlihat natural.

 
c. Back light
Back light ditempatkan di belakang subyek dan digunakan untuk pencahayaan subyek dari belakang. Back light bisa lebih terang atau lebih redup dari keylight; sumber cahaya ini akan memberikan highlight yang cukup pada subyek dan memisahkan subyek dari latar belakang. Back light menambah kedalaman gambar, sehingga membuat tampilan gambar menjadi tiga dimensi.

Penataan lampu dapat pula memberikan kesan tertentu. Penataan lampu juga dapat diatur untuk memberikan berbagai efek, baik efek yang bersifat artistik, yang umum digunakan untuk acara hiburan, maupun efek dramatis. Untuk mendapatkan penyinaran yang seimbang antara ketiga unsur penyinaran, harus ada perbandingan tertentu antara key light, fill light dan back light. Perbandingan tersebut adalah 3 untuk back light, 2 untuk key light dan 1 untuk fill light. Back light mendapat perbandingan terbanyak agar dapat memisahkan subyek dengan dekorasi sehingga gambar tidak terlihat menempel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar