Memulai Editing Pada Adobe Premiere
Saat mulai bekerja menggunakan Adobe Premiere, tentu harus dilakukan secara teratur dan terkonsep sehingga akan lebih mudah pada proses editing. Berikut langkah yang harus dilakukan saat bekerja dengan Adobe Premiere:
1. Importing
Importing merupakan langkah awal dalam pembuatan project video. Importing adalah cara memasukan klip-klip yang telah dipersiapkan untuk dilakukan penyuntingan atau proses editing
Importing merupakan langkah awal dalam pembuatan project video. Importing adalah cara memasukan klip-klip yang telah dipersiapkan untuk dilakukan penyuntingan atau proses editing
Modul Multimedia, Memulai Editing Video Pada Adobe Premiere
Friday, 19 June 2020 1 Comment
Memulai Editing Pada Adobe Premiere
Saat mulai bekerja menggunakan Adobe Premiere, tentu harus dilakukan secara teratur dan terkonsep sehingga akan lebih mudah pada proses editing. Berikut langkah yang harus dilakukan saat bekerja dengan Adobe Premiere:
Jika proses import telah selesai dilakukan, seluruh file yang akan digunakan telah berada pada Project Window dengan susunan alphabetical maupun numeric. Kita juga bisa mengatur susunan maupun tampilan klip pada Project Window sesuai keinginan kita dengan memilih pada opsi bagian bawah Project Window.
2. Clip Property
Property dari setiap klip yang diletakkan pada timeline dapat diubah dengan cara klik kanan pada posisi tepat di klip yang diinginkan pada timeline. Hal-hal yang dapat diubah di antaranya sebagai berikut:
a. Enable
Opsi ini memungkinkan kita menonaktifkan video maupun audio tanpa menghapus klip tersebut.
b. Link / Unlink
Opsi ini adalah untuk memisahkan maupun menyatukan antara video maupun audio. Hal ini dimungkinkan apabila kita ingin membuang suara hasil rekaman video atau sebaliknya, juga memungkinkan untuk melakukan pemotongan pada bagian audionya saja tanpa memengaruhi gambar videonya atau sebaliknya.
c. Label
Opsi ini berguna untuk membedakan warna klip. Hal ini sangat dimungkinkan karena pada suatu ketika kita akan dihadapkan pada beberapa klip yang jumlahnya sangat banyak dan sulit untuk diidentifikasi. Dengan mengubah warna label pada klip, kita akan mudah dalam mengidentifikasi klip tertentu.
d. Audio Gain
Opsi Audio Gain berfungsi membuat normalisasi level audio. Hal ini dimungkinkan apabila pada video hasil perekaman, audio yang terekam memiliki level yang rendah bahkan nyaris tidak terdengar karena adanya hambatan. Dengan opsi Audio Gain, level audio dapat diperbesar.
3. Video Fader
Video Fader adalah proses pemunculan klip, baik diawal klip (fade in) maupun dibagian akhir klip (fade out). Video fader juga dapat digunakan sebagai cara untuk menggabungkan dua klip sehingga fader berfungsi sebagai transisi antar klip.
Langkah untuk membuat video fader dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Aktifkan klip yang akan dibuat fader.
b. Buka rollout Effect Controls.
c. Buka opsi Opacity.
d. Geser Time Slider ke posisi 00:00:03:30
e. Klik tombol Add/Remove Keyframe pada opsi Opacity sehingga muncul keyframe pada posisi tersebut dengan nilai opacity 100%.
f. Geser kembali Time Slider pada posisi awal.
g. Turunkan nilai opacity menjadi 0,0%.
4. Interpret Footage
Interpret Footage adalah sebuah perintah untuk mengubah jumlah frame yang ditampilkan setiap detiknya. Perubahan jumlah frame tersebut sangat mungkin kita perlukan apabila hasil karya visual yang dibuat dibatasi oleh durasi tertentu.
Perintah Interpret Footage ini tidak hanya dalam hal jumlah frame pada sebuah klip melainkan juga dapat digunakan untuk mengubah komposisi audio yang menempel pada video hasil perekaman gambar.
Langkah untuk melakukan Interpret Footage, yaitu sebagai berikut:
a. Klik kanan pada klip yang ingin kita lakukan Interpret Footage pada Project Window.
b. Pilih Modify.
c. Selanjutnya, pilih Interpret Footage.
Setelah melakukan perintah Interpret Footage, selanjutnya lakukan pengaturan pada beberapa opsi. Sebagai contoh, jika kita ingin mempercepat atau memperlambat klip, lakukan perubahan jumlah frame setiap detiknya dengan memilih opsi Assume this frame rate, kemudian masukkan angka pada kolom dengan satuan fps. Proses Interpret Footage juga dapat dilakukan untuk mengubah opsi yang ada pada Audio Channel untuk mengubah fotmat audio.
5. Frame Speed
Frame Speed adalah sebuah opsi yang memiliki fungsi mengubah kecepatan pada klip tertentu, baik mempercepat maupun memperlambat sebuah video atau audio. Membuka kotak dialog Frame Speed dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada klip yang akan diubah kecepatannya pada timeline, kemudian pilih Speed/Duration.
Secara defauld, akan tertera speed 100% yang berarti klip dalam kecepatan normal dengan durasi yang sesuai pada durasi klip tersebut. Oleh karena itu, jika dilakukan perubahan pada kecepatan klip (speed), durasi klip tersebut akan berubah sesuai kecepatan yang diinginkan. Pada pilihan Reverse Speed, jika diaktifkan, pergerakan pada klip akan menjadi terbalik.
6. Motion Setting
Motion Setting adalah sebuah opsi untuk mengubah gerakan, ukuran, maupun posisi klip pada monitor. Hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami karena sangat dimungkinkan bagi seorang editor untuk juga melakukan gerakan-gerakan klip maupun komposisi. Beberapa klip pada monitor dapat membuat hasil karya visual menjadi lebih menarik.
Cara untuk melakukannya, kita hanya perlu membuka jendela Effect Controls, selanjutnya kita buka menu rollout Motion yang terdapat pada jendela Effect Controls. Pada rollout Motion tersebut, terdapat tiga unsur utama, yaitu Position, Scale, dan Rotation.
Berikut adalah contoh penggunaan Motion pada Effect Controls:
a. Aktifkan klip yang akan dibuat Motion.
b. Geser Time Slider pada posisi 00:00:01:30.
c. Klik tombol Add/Remove Keyframe atau ikon Stopwatch pada opsi Position sehingga muncul keyframe pada posisi tersebut dengan nilai Position 960,0 dan 540,0.
d. Klik tombol Add/Remove Keyframe atau ikon Stopwatch pada opsi Scale sehingga muncul keyframe pada posisi tersebut dengan nilai Scale 100,0.
e. Klik tombol Add/Remove Keyframe atau ikon Stopwatch pada opsi Rotation sehingga muncul keyframe pada posisi tersebut dengan nilai Rotation 0,0.
f. Geser kembali Time Slider pada posisi awal.
g. Ubah nilai Position menjadi 260,0 dan 180,0.
h. Ubah nilai Scale menjadi 20,0.
i. Ubah nilai Rotation menjadi -1x-70,00.
j. Klik tombol.
k. Tekan spasi untuk melihat hasil.
Saat mulai bekerja menggunakan Adobe Premiere, tentu harus dilakukan secara teratur dan terkonsep sehingga akan lebih mudah pada proses editing. Berikut langkah yang harus dilakukan saat bekerja dengan Adobe Premiere:
1. Importing
Importing merupakan langkah awal dalam pembuatan project video. Importing adalah cara memasukan klip-klip yang telah dipersiapkan untuk dilakukan penyuntingan atau proses editing.
Kita dapat meng-import berbagai bentuk klip, seperti gambar, video, ataupun audio. Adapun cara yang dapat dilakukan dalam meng-import adalah dengan membuka menu File – Import – File. Dapat juga dengan menekan tombol CTRL + I pada keyboard.
Importing merupakan langkah awal dalam pembuatan project video. Importing adalah cara memasukan klip-klip yang telah dipersiapkan untuk dilakukan penyuntingan atau proses editing.
Related
Kita dapat meng-import berbagai bentuk klip, seperti gambar, video, ataupun audio. Adapun cara yang dapat dilakukan dalam meng-import adalah dengan membuka menu File – Import – File. Dapat juga dengan menekan tombol CTRL + I pada keyboard.
Gambar.1 Tampilan memilih menu Import |
Setelah melakukan perintah import, kita akan diarahkan pada media penyimpanan klip-klip yang telah dipersiapkan. Pada bagian ini, kita hanya perlu memilih klip-klip yang akan digunakan dan mengakhirinya dengan mengklik tombol “Open” pada bagian bawah kanan kotak dialog.
Gambar.2 Memilih File untuk di Import |
Jika proses import telah selesai dilakukan, seluruh file yang akan digunakan telah berada pada Project Window dengan susunan alphabetical maupun numeric. Kita juga bisa mengatur susunan maupun tampilan klip pada Project Window sesuai keinginan kita dengan memilih pada opsi bagian bawah Project Window.
Gambar.3a Susunan Video List View |
Gambar.3b Susunan Video Icon View |
2. Clip Property
Property dari setiap klip yang diletakkan pada timeline dapat diubah dengan cara klik kanan pada posisi tepat di klip yang diinginkan pada timeline. Hal-hal yang dapat diubah di antaranya sebagai berikut:
a. Enable
Opsi ini memungkinkan kita menonaktifkan video maupun audio tanpa menghapus klip tersebut.
b. Link / Unlink
Opsi ini adalah untuk memisahkan maupun menyatukan antara video maupun audio. Hal ini dimungkinkan apabila kita ingin membuang suara hasil rekaman video atau sebaliknya, juga memungkinkan untuk melakukan pemotongan pada bagian audionya saja tanpa memengaruhi gambar videonya atau sebaliknya.
c. Label
Opsi ini berguna untuk membedakan warna klip. Hal ini sangat dimungkinkan karena pada suatu ketika kita akan dihadapkan pada beberapa klip yang jumlahnya sangat banyak dan sulit untuk diidentifikasi. Dengan mengubah warna label pada klip, kita akan mudah dalam mengidentifikasi klip tertentu.
d. Audio Gain
Opsi Audio Gain berfungsi membuat normalisasi level audio. Hal ini dimungkinkan apabila pada video hasil perekaman, audio yang terekam memiliki level yang rendah bahkan nyaris tidak terdengar karena adanya hambatan. Dengan opsi Audio Gain, level audio dapat diperbesar.
3. Video Fader
Video Fader adalah proses pemunculan klip, baik diawal klip (fade in) maupun dibagian akhir klip (fade out). Video fader juga dapat digunakan sebagai cara untuk menggabungkan dua klip sehingga fader berfungsi sebagai transisi antar klip.
Gambar.4 Tampilan Video Fader |
Langkah untuk membuat video fader dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Aktifkan klip yang akan dibuat fader.
b. Buka rollout Effect Controls.
c. Buka opsi Opacity.
d. Geser Time Slider ke posisi 00:00:03:30
e. Klik tombol Add/Remove Keyframe pada opsi Opacity sehingga muncul keyframe pada posisi tersebut dengan nilai opacity 100%.
f. Geser kembali Time Slider pada posisi awal.
g. Turunkan nilai opacity menjadi 0,0%.
Gambar.5 Tampilan Effect Control |
4. Interpret Footage
Interpret Footage adalah sebuah perintah untuk mengubah jumlah frame yang ditampilkan setiap detiknya. Perubahan jumlah frame tersebut sangat mungkin kita perlukan apabila hasil karya visual yang dibuat dibatasi oleh durasi tertentu.
Perintah Interpret Footage ini tidak hanya dalam hal jumlah frame pada sebuah klip melainkan juga dapat digunakan untuk mengubah komposisi audio yang menempel pada video hasil perekaman gambar.
Langkah untuk melakukan Interpret Footage, yaitu sebagai berikut:
a. Klik kanan pada klip yang ingin kita lakukan Interpret Footage pada Project Window.
b. Pilih Modify.
c. Selanjutnya, pilih Interpret Footage.
Gambar.6 Tampilan memilih menu Interpret Footage |
Setelah melakukan perintah Interpret Footage, selanjutnya lakukan pengaturan pada beberapa opsi. Sebagai contoh, jika kita ingin mempercepat atau memperlambat klip, lakukan perubahan jumlah frame setiap detiknya dengan memilih opsi Assume this frame rate, kemudian masukkan angka pada kolom dengan satuan fps. Proses Interpret Footage juga dapat dilakukan untuk mengubah opsi yang ada pada Audio Channel untuk mengubah fotmat audio.
Gambar.7a Interpret Footage pada Klip Video |
Gambar.7b Interpret Footage pada Audio Channel |
5. Frame Speed
Frame Speed adalah sebuah opsi yang memiliki fungsi mengubah kecepatan pada klip tertentu, baik mempercepat maupun memperlambat sebuah video atau audio. Membuka kotak dialog Frame Speed dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada klip yang akan diubah kecepatannya pada timeline, kemudian pilih Speed/Duration.
Gambar.8 Tampilan Clip Speed / Duration |
Secara defauld, akan tertera speed 100% yang berarti klip dalam kecepatan normal dengan durasi yang sesuai pada durasi klip tersebut. Oleh karena itu, jika dilakukan perubahan pada kecepatan klip (speed), durasi klip tersebut akan berubah sesuai kecepatan yang diinginkan. Pada pilihan Reverse Speed, jika diaktifkan, pergerakan pada klip akan menjadi terbalik.
6. Motion Setting
Motion Setting adalah sebuah opsi untuk mengubah gerakan, ukuran, maupun posisi klip pada monitor. Hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami karena sangat dimungkinkan bagi seorang editor untuk juga melakukan gerakan-gerakan klip maupun komposisi. Beberapa klip pada monitor dapat membuat hasil karya visual menjadi lebih menarik.
Cara untuk melakukannya, kita hanya perlu membuka jendela Effect Controls, selanjutnya kita buka menu rollout Motion yang terdapat pada jendela Effect Controls. Pada rollout Motion tersebut, terdapat tiga unsur utama, yaitu Position, Scale, dan Rotation.
Gambar.9 Tampilan Effect Controls |
Berikut adalah contoh penggunaan Motion pada Effect Controls:
a. Aktifkan klip yang akan dibuat Motion.
b. Geser Time Slider pada posisi 00:00:01:30.
c. Klik tombol Add/Remove Keyframe atau ikon Stopwatch pada opsi Position sehingga muncul keyframe pada posisi tersebut dengan nilai Position 960,0 dan 540,0.
d. Klik tombol Add/Remove Keyframe atau ikon Stopwatch pada opsi Scale sehingga muncul keyframe pada posisi tersebut dengan nilai Scale 100,0.
e. Klik tombol Add/Remove Keyframe atau ikon Stopwatch pada opsi Rotation sehingga muncul keyframe pada posisi tersebut dengan nilai Rotation 0,0.
f. Geser kembali Time Slider pada posisi awal.
g. Ubah nilai Position menjadi 260,0 dan 180,0.
h. Ubah nilai Scale menjadi 20,0.
i. Ubah nilai Rotation menjadi -1x-70,00.
j. Klik tombol.
k. Tekan spasi untuk melihat hasil.
Gambar.10 Tampilan Motion Setting |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar