Pencahayaan atau biasa disebut sebagai lighting merupakan unsur yang sangat penting dalam pembuatan film. Tanpa adanya pencahayaan, maka cerita yang akan dibuat tidak akan menarik.
Karena hampir sebagian besar dari kekuatan film ada pada lighting yang dibuat. Bukan hanya ditujukan sebagai penerangan saja, namun, pencahayaan memiliki kekuatan lebih dalam sebuah film.
Pemilihan gelap terang cahaya dalam frame akan membentuk sebuah komposisi yang mampu memberikan perhatian khusus dari penonton terhadap sebuah peristiwa dan objek
A. Pengertian Lighting
Pencahayaan atau lighting ialah proses pengaturan cahaya yang dilakukan oleh tata cahaya dengan maksud untuk memberikan sebuah efek cahaya dalam pembuatan film.
Cahaya, memiliki peran yang penting untuk memberikan sentuhan dan intepretasi dari gambar yang akan diambil.
Dalam hal ini diperlukan keahlian cameraman dalam menggunakan efek-efek yang berhubungan dengan lighting. Seorang cameraman haruslah paham dalam menentukan temperatur dan juga dominasi warna.
Cahaya yang digunakan dapat berasal dari alam yaitu sinar matahari langsung, atau dengan menggunakan berbagai jenis lampu dan dapat juga menggunakan benda lainnya yang mampu mengeluarkan insensitas dan juga temperatur warna yang beragam.
Lighting sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu available light dan artifical light. Available light ialah cahaya yang menggunakan cahaya alami seperti matahari. Sedangkan artifical light ialah cahaya yang menggunakan alat bantuan.
B. Unsur-Unsur Lighting
Hampir seluruh gambar yang ada dalam film, itu merupakan hasil pemanipulasian dari cahaya. Karena tanpa adanya cahaya maka sebuah benda tidak akan memiliki sebuah wujud. Adanya sebuah benda dan dimensi ruang itu juga terbentuk akibat adanya cahaya.
Dalam lighting terdapat beberapa unsur-unsur yang membentuknya, diantaranya adalah unsur kualitas, arah, sumber, dan juga warna cahaya. Dimana semua unsur tersebut membaur menjadi satu hingga terjadinya sebuah komposisi cahaya yang tepat,
Berikut adalah ulasan mengenai unsur-unsur pencahayaan.
1. Kualitas Pencahayaan
Yang dimaksud dengan kualitas pencahayaan ialah merujuk pada besar kecilnya intensitas dari pengambilan cahaya itu sendiri.
Jika ingin menampilkan sebuah objek dan juga bayangan yang jelas, maka diperlukan cahaya yang terang atau hard light. Sebaliknya, jika ingin menampilkan sebuah objek dengan bayangan yang tipis, maka diperlukan cahaya yang lembut atau soft light.
Baca juga: Jenis-jenis Film
Yang termasuk dalam kategori hard light ialah cahaya matahari dan juga lampu yang menyorot dan memiliki kecenderungan yang dapat membuat objek terlihat kontras dengan lingkungan di sekitarnya.
Sedangkan yang merupakan soft light ini seperti cahaya langit yang merah, dimana akan memberikan kecenderungan terhadap sebuah objek tidak begitu kontras dengan lingkungannya karena memiliki bayangan yang tipis.
2. Arah Pencahayaan
Arah pencahayaan memiliki fungsi untuk menunjukkan posisi sumber cahaya kepada objek yang akan dituju. Biasanya objek yang dituju dalam pembuatan film ada pada bagian wajah.
Arah pencahayaan ini terbagi menjadi lima jenis, yaitu :
a) Frontal Lighting
Frontal Lighting memiliki kecenderungan untuk menghapus bayangan dan untuk menegaskan bentuk dari wajah atau sebuah objek.
b) Back Lighting
Back lighting ini memiliki kecenderungan yaitu mampu memberikan penampilan berbentuk sebuah siluet dari objek maupun karakter jika tidak dikombinasikan dengan arah cahaya yang lain.
c) Under Lighting
Penempatan under lighting ini biasanya diletakkan pada bagian depan bawah karakter atau di bagian wajah. Penggunaan cahaya ini untuk memberikan kesan horror atau untuk mempertegas sebuah cahaya alami misalnya lilin, lampu minyak dan juga api unggun.
d) Top Lighting
Top lighting ini berfungsi untuk mempertegas sebuah karakter atau pun benda. Biasanya top lighting juga digunakan sebagai penunjuk dari sebuah cahaya buatan dalam adegan misalnya lampu jalanan atau lampu gantung.
3. Sumber Cahaya
Terdapat dua jenis sumber cahaya yaitu cahaya natural seperti matahari dan juga cahaya buatan seperti lampu dan lilin. Biasanya sineas menggunakan cahaya natural ini seperti keadaan yang sebenarnya yang terjadi di setting kejadian.
Penggunaan cahaya jenis ini dianggap mampu memberikan efek yang realistis atau natural walaupun terkadang kualitas cahaya yang dihasilkan kurang baik.
Adapun penggunaan cahaya buatan ini biasanya dilakukan oleh studio berskala besar yang digunakan untuk mempermudah dalam mengontrol efek cahaya yang diinginkan. Beberapa alat buatan yang digunakan seperti lilin, lampu minyak, atau lampu yang dapat digunakan dalam sebuah adegan.
Dalam pembuatan film, sineas biasanya menggunakan beberapa sumber cahaya, diantaranya:
a) Key Light
Key light ialah sumber cahaya utama dan cahaya yang paling kuat dalam menghasilkan bayangan. Penempatan sumber cahaya ini biasanya diletakkan pada sisi kamera dan sebuah obyek dan membentuk sudut 45o , sehingga akan membuat salah satu sisi obyek menjadi terang.
Penggunaan key light ini akan membuat obyek nampak jelas namun tidak memiliki detail bayangan sehingga akan membuat gambar yang diambil tidak terlihat alami dan memiliki kontras yang tinggi.
b) Fill Light
Penggunaan fill light ini biasanya sebagai sekunder untuk cahaya key light, penempatannya pun berada di sisi yang berlawanan dari subyek dan membentuk sudut -45o. Penggunaan cahaya fill light ini tidak se-terang cahaya key light.
Baca juga: Unsur Naratif dan Sinematik
Fill light digunakan untuk membantu dalam pengurangan kontras yang dihasilkan oleh key light yang akan membuat gambar terlihat lebih natural.
c) Back Light
Sedangkan, untuk back light ini biasanya diletakkan pada bagian belakang obyek yang dipertunjukkan sebagai pencahayaan dari arah belakang. Penggunaan cahaya back light dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, dapat lebih terang maupun lebih gelap dari key light.
Fungsi dari penggunaan back light ialah sebagai pemberian highlight yang cukup pada obyek dan akan mampu memisahkan obyek dari latar belakang. Karena penggunaan back light ini mampu memberikan tambahan kedalaman pada gambar yang akan membuat tampilan gambar nampak tiga dimensi.
4. Warna Cahaya
Warna cahaya ialah penggunaan warna yang didapat dari sumber cahaya. Pada dasarnya, warna cahaya ini hanya terdiri dari dua warna saja, yaitu warna putih yang berasal dari sinar matahari dan warna kuning muda yang berasal dari cahaya lampu.
Namun, hal itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dengan menggunakan filter. Penggunaan warna cahaya ini juga digunakan oleh sineas untuk menghasilkan beberapa motif-motif tertentu yang diinginkannya. Seperti untuk melambangkan orang yang sedang marah, biasanya sineas akan menggunakan warna merah.
C. Rancangan Tata Lampu
Salah satu peran yang besar untuk pendukung suasana adalah perancangan dalam tata lampu dan sangat berhubungan dengan sebuah teknis.
Perancangan tata lampu antara film comedy dan film romance tentunya berbeda dengan rancangan tata lampu pada film horor dan idimana cenderung suram dan gelap.
Dalam rancangan tata lampu, terdapat beberapa pembagian kelompok yang memiliki perbedaan dari segi karakter pencahayaan yang terbilang cukup mencolok. Pengelompokan tersebut antara lain :
1) High Key Light
Penciptaan sebuah teknik yang menghasilkan batas tipis pada cahaya antara gelap dan terang adalah teknik high key light. Pada teknik ini cenderung pada bentuk, warna dan garis yang tegas di setiap elemen mise en scene.
Teknik high key light biasanya digunakan pada film yang bertemakan keluarga, komedi, musikal dan juga biografi. Pada umumnya penggunaan teknik ini digunakan pada adegan yang memiliki sifat umum dan juga formal, seperti di rumah sakit, jalan raya, kampus, pusat pembelanjaan, sekolah dan lain sebagainya.
2) Low Key Light
Sedangkan penciptaan sebuah teknik yang menghasilkan batas tegas dan jelas pada cahaya antara gelap dan terang disebut dengan teknik low key light. Penggunaan teknik ini biasanya lebih mengutamakan unsur bayangan yang tegas dalam sebuah mise en scene.
Baca juga: Kostum dan Tata Rias
Teknik low key light ini biasanya digunakan pada film noir, detektif, horor atau superhero yang memiliki karakter gelap. Pada umumnya teknik ini akan menghasilkan efek yang kontras antara area gelap dan juga terang atau biasa disebut sebagai chiaroscuro
Pada film horor, umumnya penataan cahaya akan dibuat sangat mencekam dengan kondisi cahaya yang sangat minim dan tak jarang menggunakan pencahayaan yang gelap gulita dan terang secara bergantian.
D. Bayangan Dari Lighting
Dalam sebuah unsur bayangan, tercipta dari sisi gelap yang tidak terkena oleh cahaya. Biasanya, bayangan ini akan tercipta karena adanya perpaduan dari teknik low key light, dimana teknik ini memiliki batas tegas antara gelap dan juga terang. Penggunaan bayangan ini biasanya terdapat pada film bergenre horor, thriller dan film noir.
Dalam bayangan terdapat dua sumber, yaitu bayangan yang bersumber dari obyek dan bayangan yang bersumber pada obyek. Berikut penjelasannya.
1) Bayangan dari obyek
Bayangan dari obyek ialah bayangan yang tercipta dari sisi obyek dimana sisi tersebut tidak terkena oleh cahaya dan ter cetak di sebuah bidang obyek yang lainnya. Bayangan yang terbentuk ini sering menggunakan bidang yang memiliki permukaan yang lurus, seperti dinding dan juga lantai.
Biasanya, penggunaan bayangan ini dilakukan oleh film dengan genre horor maupun thriller dimana memiliki motivasi yaitu untuk menggambarkan sebuah sosok yang sangat menyeramkan.
Baca juga: Plot dalam Film
Biasanya dalam aksi pembunuhan, penonton tidak melihat secara langsung adegan dari pembunuhan, melainkan efek dari bayangan yang akan membuat penonton merasakan misteri dan suasana yang mencekam.
Terlebih lagi dengan seiring berkembangnya zaman, bayangan dari sebuah obyek pun dapat di manipulasi dengan menggunakan rekayasa digital.
2) Bayangan pada obyek
Biasanya, bayangan pada obyek ini dapat muncul karena ada cahaya yang gagal dalam menerangi seluruh permukaan dari obyek, misalnya saja tubuh manusia, wajah dan lainnya. Efek yang dinamakan dengan efek siluet itu memberikan bayangan pada obyek dan banyak digunakan untuk sebuah tujuan estetik maupun motif dalam cerita
Biasanya, efek ini digunakan dalam film horor untuk menampilkan sebuah sosok dari roh jahat dengan menggunakan siluet.
Siluet ini juga dapat digambarkan dengan wajah monster dan juga manusia yang kerasukan, sehingga akan tampak lebih menakutkan dan lebih dramatik dengan menggunakan bayangan pada wajah serta di padu padan kan dengan pengaturan arah cahaya yang berasal dari sisi bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar