Sketsa adalah sebuah gambaran kasar dan ringan yang digunakan untuk mengawali atau sebagai kerangka sebuah penggarapan karya tulis. Sketsa dapat dibedakan menjadi 2 yaitu;
a. Seni rupa murni, adalah sebuah seni yang hanya digunakan sebagai hiasan saja, tanpa memperhatikan fungsi dan kegunaannya.b. Seni rupa terapan, adalah sebuah seni yang selain memperhatikan keindahannya juga memperhatikan fungsi dan kegunaannya.
Ditinjau dari segi penggarapannya sketsa dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Gambar garis besar, yaitu menggambar garis-garis bentuk sederhana tanpa rincian dan tidak selesai.
b. Sketsa cepat, yaitu menggunakan beberapa garis saja untuk memberikan citra pada sketsa yang sudah selesai.
c. Studi citra, yaitu sketsa yang berupa coretan cepat dan kurang terperinci (hanya menunjukan bentuk global saja)
Sedangkan unsur-unsur pembangun dalam sketsa yaitu:
a. Garis
b. Warna
c. Bidang dan bentuk
d. Gelap terang
Beberapa teknik dalam menggambar sketsa
a. Teknik Arsir, merupakan suatu teknik mengarsir menggunakan garis-garis murni saja.
b. Teknik Dussel, merupakan suatu teknik sketsa yang hampir mirip dengan teknik arsir, namun untuk teknik Dussel ini garis-garisnya terlihat samar karena diperhalus.
c. Teknik Pointilis, merupakan suatu sketsa menggunakan gabungan titik-titik menjadi suatu bentuk dan menghasilkan gelap-terang suatu objek.
Fungsi gambar sketsa yang bisa kita peroleh sebelum menggambar atau melukis:
a. Dapat meminimalisir kesalahan dalam menggambar atau melukis.
b. Memberikan gambaran mengenai suatu tema gambar atau lukisan.
c. Dapat mempertajam pengamatan seorang pelukis.
d. Dapat meningkatkan kemampuan seorang pelukis, terutama dalam hal mengkoordinasi hasil pengamatan dan juga keterampilan tangan.
Sketsa Bentuk
Bentuk-bentuk obyek alam benda adalah benda mati yang tidak dapat bergerak, sehingga lebih mudah untuk dibuat gambarnya karena kita dapat menganalisa obyek tersebut dengan lebih baik.
Dengan menggunakan kelima panca indra anda, cobalah untuk memahami/menganalisa sebuah obyek benda mati yang akan anda gambar. Biasakan untuk melihat, menyentuh, meraba, mencium, mendengar dan merasakan sebuah obyek sebelum mulai menggambar. Kegiatan ini akan membantu anda dalam memahami karakter obyek dan mengungkapkan karakter obyek tersebut dalam bentuk gambar.
Dalam mentransformasikan wujud tiga dimensional menjadi gambar dua dimensional pengetahuan dan keterampilan tentang perspektif sangat membantu untuk menciptakan ilusi keruangan. Selain itu, kemampuan membuat skala dari ukuran sebenarnya menjadi lebih kecil atau lebih besar adalah hal penting. Biasanya menggambar alam benda jarang menerapkan ukuran yang lebih besar dari obyek aslinya, paling besar sama dengan ukuran sebenarnya (life size). Menggambar alam benda yang ukurannya lebih kecil dan disesuaikan dengan ukuran kertas, pengukuran skalanya dapat dilakukan dengan teknik yang sangat sederhana tetapi efektif. Dengan hanya menggunakan batang pensil, tangan direntangkan lurus ke depan dan pensil dipegang tegak lurus diarahkan kepada benda yang digambar, mata dipicingkan lalu ibu jari digunakan untuk menandai ukuran benda yang digambar pada batang pensil itu kemudian digunakan sebagai skala gambar pada kertas gambar.
b. Sketsa Makhluk Hidup
Makhluk hidup (tumbuhan, binatang dan manusia) lebih membutuhkan kecermatan jika ingin dituangkan dalam media gambar. Menggambar tumbuhan dan binatang ada perbedaannya, misalnya tumbuhan yang diam dapat diamati secara tetap, sedangkan binatang tidak karena selalu bergerak. Oleh sebab itu, untuk menggambar binatang secara langsung lebih memerlukan kecepatan dan ketajaman penglihatan dibanding menggambar tumbuhan.
Menggambar tumbuh-tumbuhan sama dengan menggambar obyek lainnya. Yang penting adalah bagaimana melakukan persepsi terhadap bentuk, warna dan karakter dari setiap jenis dan kelompok tumbuhan itu, kemudian dipindahkan ke atas bidang gambar.
Menggambar manusia memerlukan keterampilan dan ketekunan yang lebih dibanding menggambar obyek lainnya. Hal ini disebabkan karena bentuk tubuh manusia memiliki anatomi tubuh dan plastisitas yang kompleks dan sekaligus indah. Untuk dapat menguasainya dibutuhkan pengetahuan tentang anatomi plastis tubuh manusia, yaitu tentang fenomena permukaan bentuk tubuh manusia
Anatomi tubuh manusia memang rumit, namun demikian, untuk memudahkan memahami dan menggambarnya perlu diketahui terlebih dahulu bentuk dasarnya. Bahwa bentuk dasar tubuh manusia jika dikembalikan ke bentuk esensinya dapat menjadi rangkaian bentuk silinder bervolume serta terbentuk oleh otot-otot utama
Sketsa Suasana Ramai
Tema sketsa lebih banyak dikaitkan dengan subyek yang diangkat dari penggarapan obyek-obyek outdoor. Dalam hal ini, pemandangan diluar seperti kebun, ladang, perkampungan padat, keramaian kota, gedung-gedung dan kesibukan orang dipasar merupakan obyek menarik yang menggugah pelukis untuk membuat sketsa melalui pengalaman langsung. Kontak langsung melalui pengamatan untuk mendapatkan impresi dan mengembangkan imajinasi menjadi bagian penting dari proses penciptaan dan pemilihan tema dalam sketsa. Dalam proses kerja seperti ini tentulah banyak diperoleh keuntungan, antara lain mempertajam pengamatan, meningkatkan kepekaan dan kemampuan koordinasi mata dan ketrampilan tangan.
Terdapat dua pendekatan dalam menggunakan garis sebagai media ungkapan sketsa, yaitu pendekatan kontur dan pendekatan gestur. Pada pendekatan kontur, sketsa dihadirkan dengan garis-garis tunggal seakan tak terputus, sebagai batas yang mengelilingi bentuk subyek-subyeknya tanpa harus kehilangan spontanitasnya. Garis- garis yang dibentuk secara free-hand ini tampak eksplisit, tajam dan presisi. Tak ada garis yang salah. Tak ada garis yang diulang dan berlebihan, apalagi arsir.
Dalam menggambar suasana keramaian, gambarlah secara keseluruhan, hindarkan keinginan untuk menggambar secara detail. Pertimbangkan obyek-obyek gambar yang akan ditampilkan dalam gambar sketsa maupun yang hendak dihilangkan. Ada banyak jenis pohon, bukit, rumah, sungai, sawah dan lain-lain. Semuanya dapat menjadi obyek gambar yang menarik.
Mahira saskya putri XI MM
BalasHapusErika Destiani XI MM
BalasHapusNayla Nurul Amalya XI MM
BalasHapusAlpina damayanti XI MM
BalasHapusGabrielle theresyia XI MM
BalasHapusArya Aulia Alfarizi XI MM
BalasHapusPrisma Ayusya Farhany XI MM
BalasHapusAmanda Adhitya XI MM
BalasHapusAidina sumbagus XI MM
BalasHapusMuhamad risky aulia XI MM
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDeliya oktaviana XI MM
BalasHapus